Tahun 80-an, setiap pelancong lokal yang berkunjung ke Bali, nyaris 
selalu membawa pulang oleh-oleh berupa replika pohon pisang yang 
bertandan rimbun yang dipahat dan diukir dari kayu dan menyerupai 
aslinya. Tidak ada yang mencoba memakannya, kerana tahu itu kayu. 
Sekarang pisang palsu seperti nyaris tak lagi terlihat di Bali, yang 
banyak justru replika alat kelamin laki-laki.
Penghujung tahun 
90-an hingga awal 2000-an, banyak tersebar toko bernama seragam 'SERBA 
SERIBU' lantas menjadi 'SERBA LIMA RIBU'. Di toko-toko tersebut akan 
sangat mudah kita temukan buah-buahan replika, handphone replika, 
peralatan dapur replika dan lain sebagainya, yang boleh dibilang kesemua
 barang murahan itu didatangkan dari negeri pakar KW, China.
Baru
 2 hari kita meninggalkan tepat 17 tahun bergulirnya reformasi; yang bak
 gadis pingitan yang akan segera boleh pulang malam, boleh berdandan, 
boleh mengenakan bra tanpa kaos dalam, dan boleh berkencan. Dan selama 
17 tahun ini pula kita sebenarnya cukup kenyang disuguhi segala yang 
palsu, yang imitasi, yang plastis, yang kosmetis.
Uang palsu, 
ijazah palsu, susu (sapi) palsu, susu (bukan yang dari sapi) palsu, 
kontrak palsu, sim palsu, rambut palsu, obat palsu, rokok palsu, inex 
palsu, dokter palsu, ahli kecantikan palsu, dukun palsu, daging palsu, 
miras palsu, buku pelajaran sekolah palsu, alqur'an palsu, dai palsu, 
barang-barang bermerek palsu, oli palsu, wartawan palsu, pegawai kpk 
palsu, karya seni palsu, skripsi dan desertasi serta karya ilmiah palsu,
 nabi palsu, polisi palsu, tentera palsu, lsm palsu, abraham samad 
palsu, pemborong (proyek pemerintah) palsu, bank palsu, organisasi 
(politik, olahraga, massa) palsu, artis (pemain bokep) palsu, pernikahan
 palsu, eo palsu, perhiasan (emas, berlian, batu) palsu hingga pemimpin 
palsu yang gemar mengobral janji-janji palsu.
Tapi coba 
perhatikan, kata palsu itu bisa digantikan oleh kata-kata lain, semisal 
gadungan, imitasi, tiruan, aspal, kw, copy super (khusus gadget) atau 
menyebut bahan dasar pembuatan barang2 itu. Itu sebabnya, aku terhenyak 
tatkala beredar kabar BERAS PALSU yang pertama kali diletupkan oleh 
seorang BAKUL NASI disiarkan secara luas oleh semua stasiun televisi; 
yang hebatnya sang Bakul Nasi sederhana itu menyebutnya dengan istilah 
BERAS SINTETIS.
Kata sintetis adalah kata yang tidak lazim 
dipergunakan, apalagi oleh kalangan masyarakat sederhana. Bahkan seorang
 VICKY saja luput menyebutkan istilah itu. Nah, berangkat dari sana, aku
 justru melihat ada sebuah skenario yang disiapkan dengan unsur 
kesengajaan untuk membuat resah masyarakat. Sebuah skenario yang amat 
terburu-buru, persis seperti skenario yang dadakan dan dibuat on the 
spot oleh pekerja sinetron kejar tayang. Ini memang negeri yang amat 
gemar memperkosa logika.
(bat-230515)
23.5.15
Kerana Susu Setitik Rusak Sekarung Beras Plastik
pusat data Sang SemburatJingga pada 14.30 0 komentar
Label: CatatanKecil, TitikTuju
10.3.15
Isa dan 12 murid
belajar dari Isa
 mengumpulkan dua belas muridNya
 dari jelata hingga menjadi ternama
 dan di akhir kisah
 satu murid mengkhianatiNya
 dan sebelas murid lain menyangkal seakan-akan tak pernah mengenalNya
 hanya seorang Maria Magdalena yang tetap setia bersujud di Golgota...
aku belajar dari Isa
bahwa menyebarkan cinta
harus siap dengan darah dan airmata
bat.100315
pusat data Sang SemburatJingga pada 23.28 0 komentar
Label: CatatanKecil, Puisi
Belahan Dada vs Paha
Jujur, aku ga pernah paham apa kriteria bahwa belahan dada bisa dianggap saru sementara selangkangan paha justru tidak.
 Coba perhatikan tayangan tivi, ada banyak peng-adegan yang menggunakan 
blus yang kerahnya rada rendah atau yang menggunakan kemben, pasti 
disensor dengan cara di-blur; sementara ada begitu banyak sinetron atau 
acara jalan-jalan yang peng-adegannya menggunakan rok pendek atau celana
 yang nyaris cuma kayak sempak, gentayangan dengan leluasa...
 Aku tak pernah paham, jika dada lebih jorok ketimbang paha.
210215
pusat data Sang SemburatJingga pada 23.26 0 komentar
Label: CatatanKecil
Hening
fajar menyingsing di tampaksiring
 ditemani unggas terbang beriring
 embun di dedaun pun tak ingin segera kering
 aku terpukau dalam diam dalam hening
bat.260215
pusat data Sang SemburatJingga pada 23.25 0 komentar
Label: Puisi
Pikiran - Langkah
pusat data Sang SemburatJingga pada 23.24 0 komentar
Label: SelasarHatiBat
Jahat - Bejat
pusat data Sang SemburatJingga pada 23.23 0 komentar
Label: SelasarHatiBat
Indah - Nyaman
pusat data Sang SemburatJingga pada 23.22 0 komentar
Label: SelasarHatiBat
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
